Gurun Sahara Ada Apa Aja
Melintasi 10 Negara
Foto: Peta Gurun Sahara (internetgeography.net)
Gurun Sahara mencakup 9,2 juta km².
Dengan luas total 8% dari luas daratan bumi, Sahara melintasi 10 negara.
Negara-negara tersebut adalah Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Nigeria, Sudan, dan Tunisia.
Telah berubah selama bertahun-tahun
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Gurun Sahara telah mengalami transformasi yang signifikan sepanjang sejarahnya. Sekitar 5.000 tahun yang lalu, wilayah yang sekarang menjadi Gurun Sahara dikenal sebagai "Sahara Kering" dan memiliki iklim yang jauh lebih lembap daripada saat ini. Padang pasir yang luas ini dulunya merupakan daerah subur dan hijau, dengan sungai-sungai mengalir dan mendukung berbagai macam tumbuhan dan hewan.
Perubahan iklim dan lingkungan terjadi karena pergeseran kemiringan bumi yang lambat, menyebabkan peningkatan suhu dan penurunan curah hujan di wilayah tersebut. Akibatnya, vegetasi dan sumber air berkurang, dan Gurun Sahara yang kita kenal sekarang mulai muncul. Beberapa ilmuwan meyakini bahwa Gurun Sahara memiliki potensi untuk menjadi hijau kembali di masa depan. Konsep ini dikenal sebagai "teori hijau Sahara" yang mencakup ide untuk menghidupkan kembali daerah ini melalui upaya penghijauan dan manajemen air. Namun, rencana semacam itu tentu memerlukan upaya besar dan pemahaman yang mendalam tentang ekosistem dan iklim regional.
Apakah Ada Kehidupan di Gurun Sahara?
Meskipun kondisi Sahara yang keras dan gersang, banyak spesies tanaman dan hewan yang tinggal di sana.
World Wildlife Fund mencatat, ada sekitar 500 spesies tumbuhan, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil dan banyak spesies laba-laba, kalajengking, dan arthropoda kecil lainnya hidup di Sahara.
Unta adalah salah satu hewan paling ikonik di Sahara, meskipun nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara.
Unta, juga dikenal sebagai "kapal gurun", beradaptasi dengan baik dengan lingkungan Sahara yang panas dan gersang, menurut Kebun Binatang San Diego. Punuk di punggung unta menyimpan lemak, yang dapat digunakan untuk energi dan hidrasi di antara waktu makan.
Unta menyimpan energi dengan sangat efisien sehingga mereka bisa bertahan lebih dari seminggu tanpa air dan beberapa bulan tanpa makanan.
Dulunya Dataran Hijau
Foto: Gurun Sahara (openaccessgovernment.org)
Dulu subur dan hijau, rumah bagi berbagai tanaman dan hewan.
Perubahan itu terjadi kira-kira 5000 tahun yang lalu, karena perubahan kemiringan bumi secara bertahap.
Para ahli memperkirakan, di masa depan, beberapa titik di Sahara akan kembali hijau.
Foto: Gurun Terpanas (kimkim.com)
Sahara adalah gurun terpanas di dunia dengan salah satu iklim paling keras.
Suhu rata-rata tahunan adalah 30°C, sedangkan suhu terpanas yang pernah tercatat adalah 58 derajat Celsius.
Daerah tersebut menerima sedikit curah hujan.
Faktanya, setengah dari Gurun Sahara menerima kurang dari 1 inci hujan setiap tahun.
Meskipun banyak yang menganggap Sahara sebagai iklim yang selalu panas, namun suhu bisa menurun drastis saat malah hari.
Bahkan, bisa mencapai titik terendah hingga 6°C. Ini terjadi karena kurangnya kelembapan di daerah tersebut.
Sahara lebih dari sekadar pasir, faktanya sebagian besar Sahara terdiri dari dataran tinggi berbatu...
Sahara adalah gurun panas yang terbesar di dunia dan mencakup hampir sebagian besar wilayah dari Afrika Utara. Walaupun sudah terkenal, nyatanya tidak banyak orang yang mengetahui terkait dengan fakta di balik Gurun Sahara ini.
Fakta-fakta tersebut tentunya dapat membuat Anda tercengang dan menambah pengetahuan terkait dengan Sahara. Apakah Anda ingin mengetahuinya lebih jauh lagi? Tentunya Anda harus membaca ulasan ini hingga selesai.
Lebih dari sekedar gurun
Sahara tidak hanya dikenal sebagai gurun pasir, sebagian besar wilayah ini terdiri dari dataran tinggi tandus dan berbatu, dengan elemen tambahan seperti dataran garam, bukit pasir, pegunungan, dan lembah-lembah kering. Sungai dan aliran air di Sahara cenderung bersifat musiman, kecuali untuk Sungai Nil yang tetap mengalir sepanjang tahun. Gurun ini menyimpan lebih dari 20 danau, mayoritas di antaranya adalah danau air asin. Hanya Danau Chad yang menonjol sebagai satu-satunya danau air tawar di Sahara, menambahkan keragaman ekosistem di tengah gurun yang keras ini.
Emi Koussi, dengan ketinggian mencapai 3.415 meter, adalah puncak tertinggi di Sahara dan merupakan gunung berapi yang terletak di Pegunungan Tibesti, Chad. Pegunungan lainnya yang memperkaya lanskap gurun ini termasuk Pegunungan Aïr, Sahara Atlas, Adrar des Iforas, Pegunungan Hoggar, Pegunungan Tibesti, dan perbukitan Laut Merah. Keberagaman topografi ini memberikan Sahara kekayaan visual dan geologis yang menakjubkan, membuktikan bahwa gurun ini lebih dari sekadar lautan pasir yang terbentang luas.
Tempat terbaik untuk Stargazing
Mengamati bintang di Gurun Sahara adalah salah satu pengalaman luar biasa yang dapat Anda nikmati. Wilayah yang dipenuhi dengan berjuta mil tanah tandus ini menawarkan kondisi ideal untuk pengamatan bintang, di mana polusi cahaya yang minimal atau bahkan tidak ada, memungkinkan langit malam bersinar dengan kejelasan yang luar biasa.
Ketidakberaturan lahan gurun menciptakan latar belakang yang gelap dan hampir bebas gangguan cahaya buatan, memungkinkan Anda menyaksikan seluruh keindahan alam semesta yang terhampar di atas kepala Anda. Pemandangan malam di Gurun Sahara memungkinkan Anda melihat lebih jauh ke dalam ruang angkasa, menyaksikan gemerlap bintang, planet, dan galaksi dengan intensitas yang memukau. Pengalaman ini memberikan perspektif unik tentang kebesaran kosmos dan keindahan langit malam yang seringkali sulit ditemui di daerah dengan polusi cahaya yang tinggi.
Gurun Sahara dikenal sebagai wilayah paling sepi dunia karena cuaca dan kondisi yang sangat ekstrem. Sahara merupakan gurun panas terbesar di dunia. Namun, apakah ada kehidupan di Gurun Sahara?
Sejarah mencatat, ada orang-orang yang telah hidup di Sahara pada masa yang sangat lama dahulu. Masa itu tidak seperti sekarang yang terlalu gersang untuk dihuni manusia.
Dikutip dari Britannica, terdapat temuan arkeologis yang menunjukkan bahwa pernah ada danau Sahara kuno. Tepiannya menjadi tempat manusia hidup, berburu, dan mencari ikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan setelah danau-danau ini tidak ada lagi, manusia bertahan selama berabad-abad di gurun menggunakan metode alternatif, seperti penggembala nomaden menggiring kambing, domba, atau unta ke tempat penggembalaan apa pun yang dapat ditemukan.
Selain itu, bagi petani yang menetap, terkurung di oasis, akan memanfaatkan sumber daya air mereka yang terbatas untuk bercocok tanam seperti pohon kurma dan jelai. Sementara spesialis (misalnya, pandai besi) berdagang barang dengan tetangga petani dan penggembala mereka.
Melansir Live Science, Sahara merupakan salah satu lingkungan paling keras di Bumi, meliputi 3,6 juta mil persegi (9,4 juta kilometer persegi) atau seukuran Amerika Serikat (termasuk Alaska dan Hawaii) dan mencakup hampir sepertiga benua Afrika.
Nama gurun berasal dari kata Arab ṣaḥrāʾyang berarti "gurun". Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di utara, dan sabana Sahel di selatan.
Saking luasnya, gurun yang sangat luas itu mencakup 10 negara (Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan, dan Tunisia) serta wilayah Sahara Barat.
Gurun Sahara memiliki berbagai fitur daratan, tetapi yang paling terkenal adalah padang pasir yang sering digambarkan dalam film. Bukit pasir ini dapat mencapai ketinggian hampir 600 kaki (183 meter), dan menutupi sekitar 25% dari seluruh gurun.
Fitur topografi lainnya termasuk pegunungan, dataran tinggi, dataran berpasir dan berkerikil, dataran garam, cekungan dan depresi.
Meskipun air langka di seluruh wilayah, Sahara memiliki dua sungai permanen (Nil dan Niger), serta setidaknya 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di dunia.
Membentang hampir seluruh wilayah Afrika Barat
Gurun Sahara membentang hampir ke seluruh wilayah Afrika Barat dan mencakup sejumlah besar negara. Gurun ini membentang di sepanjang sebelas negara, yaitu Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudan, dan Tunisia. Gurun Sahara memiliki cakupan geografis yang sangat luas, memainkan peran integral dalam membentuk iklim dan ekosistem di wilayah tersebut. Pasir gurun yang luas, dataran tinggi berbatu, bukit pasir, dan pegunungan adalah beberapa dari beragam karakteristik topografi yang dapat ditemui di Gurun Sahara, menciptakan lanskap yang kaya dan kompleks.
Gurun ini tidak hanya memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan setempat, tetapi juga memegang peranan penting dalam sejarah dan budaya Afrika. Gurun Sahara menjadi saksi perjalanan berabad-abad manusia, serta memberikan warna unik dalam kehidupan sehari-hari dan tradisi masyarakat di sekitarnya. Keberagaman geografi dan sejarahnya menjadikan Gurun Sahara sebagai wilayah yang sangat menarik dan berarti dalam konteks Afrika dan dunia secara lebih luas.
Apa saja fakta tentang Gurun Sahara?
1. Daerah tertinggi dan terendah
Mengutip dari ThoughtCo, puncak tertinggi Gurun Sahara adalah Emi Koussi, gunung berapi yang tingginya 3.415 meter yang menjadi bagian dari Pegunungan Tibesti di wilayah Chad. Sedangkan titik terendah Gurun Sahara, yakni cekungan Qattara Depression di wilayah Mesir dengan kedalaman 133 meter di bawah permukaan laut.
Banyak spesies tumbuhan dan hewan di Gurun Sahara. Mengutip World Wildlife Fund, sekitar 500 spesies tanaman, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung dan 100 spesies reptil tersebar di seluruh Gurun Sahara. Banyak pula ditemukan berbagai macam spesies laba-laba, kalajengking, dan artropoda kecil lainnya yang hidup di Gurun Sahara.
Mata Biru sebutan formasi geologi Gurun Sahara. Mengutip Geology Science, formasi geologi ini kawah yang terbentuk ketika benda dari luar angkasa menabrak Bumi. Struktur dari Mata Biru ini terdiri atas batuan vulkanik, gabro, dan kimberlite yang strukturnya kubah berbentuk elips terkikis dengan diameter 40 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unta merupakan salah satu hewan ikonik dari Gurun Sahara. Mengutip Live Science, meski nenek moyang unta berasal dari Amerika Utara, mamalia besar ini melakukan perjalanan ke Afrika melintasi Selat Bering antara 3 juta dan 5 juta tahun yang lalu. Selanjutnya, unta dijinakkan sekitar 3.000 tahun silam di Semenanjung Arab sebagai hewan transportasi.
Sepanjang tahun, suhu di Gurun Sahara rata-rata sekitar 20 derajat hingga 25 derajat Celsius. Melonjak hingga 49 Celcius pada musim panas pada siang. Turun ke minus 18 Celsius selama musim dingin pada malam hari.
Baca: Salju Selimuti Gurun Sahara dan Arab Saudi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Gurun Sahara menjadi salah satu gurun terbesar ketiga di dunia setelah Antartika dan Arktik.
Terlebih, iklim Benua Afrika memang dikenal cukup ekstrem dan tentunya cuaca di Gurun Sahara tidak kalah ekstrem.
Penasaran dengan gurun yang satu ini? Apa saja yang ada di sana dan melintasi negara apa saja?
Simak ulasannya berikut ini, ya!
Baca Juga: Fakta Menarik tentang Danau Baikal, Danau Terdalam di Dunia
Gurun Sahara terletak di Afrika Utara, yang mencangkup sepertiga luas Afrika.
Luasnya mencapai 9.200.000 kilometer persegi atau setara dengan luas Cina dan Amerika Serikat, termasuk Alaska dan Hawaii.
Mengutip Live Science, Sahara berbatasan dengan Samudra Atlantik di barat, Laut Merah di timur, Laut Mediterania di utara, dan sabana Sahel di selatan.
Gurun Sahara memiliki berbagai fitur daratan, tetapi yang paling terkenal adalah padang pasir yang sering digambarkan dalam film.
Bukit pasir bisa mencapai hampir 600 kaki (183 meter), dan menutupi sekitar 25 persen dari seluruh gurun.
Fitur topografi di Gurun Sahara juga termasuk pegunungan, dataran tinggi, dataran berpasir dan kerikil, dataran garam, dan cekungan.
Meski sebagian besar wilayah merupakan gurun berpasir dan air menjadi sangat langka, Sahara memiliki dua sungai permanen (Nil dan Niger).
Selain itu, setidaknya terdapat 20 danau musiman dan akuifer besar, yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di gurun.
Sudah mulai terbayang seperti apa Gurun Sahara?
Tenang, masih ada beberapa fakta menarik lainnya tentang gurun pasir terluas ini.
Penduduk Gurun Sahara
Sekitar 2,5 juta orang menjadikan Gurun Sahara sebagai rumah mereka, sebagian besar berasal dari suku Berber atau Arab. Meskipun kondisi keras di gurun ini, sejumlah besar penduduk Sahara hidup di pemukiman permanen yang terletak di dekat sumber air yang langka namun sangat berharga. Mereka membangun kehidupan mereka di sekitar oase dan mata air yang dapat memberikan pasokan air yang vital untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sebagian besar dari mereka mengadopsi gaya hidup nomaden, menjalani kehidupan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kawanan domba, kambing, atau unta. Gaya hidup nomaden ini memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk mencari sumber daya yang langka di tengah gurun yang keras. Mereka memanfaatkan kebijakan transhumance, yaitu perpindahan musiman hewan ternak mereka, untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas sambil tetap menjaga keberlanjutan sumber daya alam di Gurun Sahara. Gaya hidup ini mencerminkan adaptasi yang kuat terhadap kondisi ekstrem gurun dan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.